TANJUNG SELOR –
Civitas Akademika Universitas Kaltara (Unikaltar) menyerukan agar semua pihak bisa menjalankan pemilu dengan damai tanpa golput pada 14 Februari 2024 mendatang.
Rektor Unikaltar, Dr Didi Adriansyah mengatakan terciptanya pesta demokrasi yang sehat perlu didukung semua pihak sesuai dengan Pancasila dan UUD tahun 1945.
“Terkait munculnya aksi di sejumlah kampus diluar daerah itu merupakan proses demokrasi dan riak-riak jelang Pemilu, tidak ada itu tekanan atau presure dari pihak tertentu kepada kami sebagai civitas akademika di Unikaltar,” kata Didi, Kamis (8/2/2024).
Ia mengatakan, civitas akademika bersama mahasiswa Unikaltar menjaga kondusivitas area kampus jelang Pemilu 2024. Selain itu, pihaknya terus memberikan dukungan kepada penyelenggara Pemilu yakni KPU dan Bawaslu untuk sosialisasikan Pemilu damai.
“Kita (Unikaltar) bersama KPU dan Bawaslu telah beberapa kali lakukan kerjasama sosialisasi Pemilu damai dan aman. Termasuk bersama Polda Kaltara dan elemen masyarakat,” ujarnya.
Didi menegaskan, dukungan kepada Capres, Cawapres dan calon anggota legislatif (Caleg) merupakan hak setiap warga negara.
“Silahkan saja itu kan hak demokrasi individu, tapi meski kita beda pilihan tetap mengutamakan persatuan bangsa. Jangan pesta demokrasi lima tahunan ini kita ribut terus soal pilihan,” tegasnya.
Dijelaskannya, civitas akademika yang menjadi tim sukses diperbolehkan, asal tidak melanggar aturan yang diberlakukan oleh kampus.
“Kalau di Universitas Negeri jelas tidak boleh karena pegawainya ASN (Aparatur Sipil Negara), kalau perguruan tinggi swasta itu tergantung aturan internal yang ditetapkan,” jelasnya.
Namun, sebagai civitas akademika wajib menjaga nuansa akademik dan netralitasnya.
“Kita upayakan setiap kegiatan di kampus (Unikaltar) selalu bernuansa ilmiah dan netralitas para civitas terus dijaga,” pungkasnya.(*)