Wagub Kaltara Bersama Pemerintah Sarawak Bahas Kerjasama Bangun Perbatasan

KUCHING, SARAWAK – Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Ingkong Ala, menghadiri undangan Gawai Dayak Peringkat Sarawak, Malaysia tahun 2025 di kota Kuching, pada Jumat (20/6/2025).

Selain mengikuti Kegiatan acara tradisional masyarakat Dayak di wilayah tersebut, Wagub beserta rombongan juga mengikuti forum diskusi membahas kerjasama antara kedua negara khususnya wilayah Kaltara yang berbatasan dengan Sarawak (Malaysia).

“Di forum diskusi ini kami  membahas berbagai aspek kerjasama seperti pengelolaan PLBN (Pos Lintas Batas Negara). Ini
untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi lintas batas,” Kata Wagub Ingkong, Sabtu (21/6/2025).

“Kami berharap pemerintah Malaysia bisa segera membangun pos lintas batas di Wilayah Sarawak agar PLBN kedua negara terkoneksi dengan baik. Seperti konektifitas dengan PLBN Long Nawang di Apau Kayan (Malinau), Pulau Sebatik, Labang dan Long Midang di Kabupaten Nunukan,” tambah dia.

Wagub Ingkong menjelaskan, pengembangan PLBN di wilayah perbatasan Kaltara  berfungsi sebagai pintu gerbang perbatasan dengan negara tetangga, Malaysia, dan memainkan peran penting dalam meningkatkan hubungan bilateral dan mempromosikan kerjasama ekonomi, sosial, dan budaya.

“Kerjasama dalam bidang sosial dan budaya, seperti pendidikan dan pelestarian budaya juga kita bahas. Ini  untuk meningkatkan hubungan antar masyarakat di wilayah perbatasan,” jelasnya.

Wagub Ingkong juga menekankan pentingnya kerjasama perbatasan dalam meningkatkan keamanan di wilayah perbatasan.

“Kita berharap bahwa kerjasama ini dapat membawa manfaat bagi masyarakat Kaltara dan meningkatkan hubungan antar negara,” ucap Wagub.

Ingkong menambahkan, pemerintah Sarawak menyambut baik atas lawatan Wagub Kaltara yang mempererat hubungan kedua negara.

“Pemerintah sarawak juga akan mengadakan kunjungan balasan ke wilayah yang berbatasan langsung antara Sarawak dengan Kaltara,” imbuhnya.

Usai menggelar Forum, Wagub bersama rombongan menghadiri acara Gawai Dayak, yang merupakan sebuah tradisi penting bagi masyarakat Dayak di wilayah Sarawak.

“Acara ini selain mempromosikan budaya juga mempererat hubungan antar masyarakat Dayak yang ada di kedua Negara,” tutupnya.(*)