TANJUNG SELOR – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Utara (Kaltara), gelar program Jumat Curhat di Pondok Pesantren Fatimah Az-Zahra kilometer 12, Tanjung Selor, Bulungan, Jumat 15 Maret.
Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Kaltara, Kombes Eri Dwi Hariyanto mengatakan, kegiatan tersebut sudah menjadi rutinitas Polda Kaltara untuk terus menyerap aspirasi sekaligus mendekatkan diri dengan masyarakat.
“Kegiatan Jumat Curhat ini merupakan sarana guna mendengarkan masukan ataupun keluhan dari masyarakat terkait Pelayanan Polri, tindak kejahatan dan gangguan kamtibmas,” kata Kombes Eri Dwi Hariyanto.
Untuk itu masyarakat diharapkan tidak ragu atau takut untuk menyampaikan keluhannya kepada Polri khususnya Polda Kaltara.
“Ini bukti bahwa kita (Polri) tidak anti kritik, dan siap untuk menindaklanjuti apa yang jadi keluhan masyarakat,” tegasnya.
Dijelaskannya, Jumat Curhat ini diharapkan dapat mengetahui kondisi kamtibmas di lingkungan yang dikunjungi serta dapat memberikan solusi alternatif untuk setiap permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat.
“Program ini bagian dari dukungan untuk terciptanya komunikasi timbal balik yang baik antara Polri dengan warga,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Ponpes Fatimah Azzahra, Ustad Jimmy Nasroen menyampaikan pertanyaan dan saran kepada Polda Kaltara seperti kesehatan calon peserta yang akan mendaftar di kepolisian.
“Saya mendapat informasi untuk mendaftar Polri itu kaki harus bersih atau tidak ada bekas luka sedangkan untuk santri/santriwati sering terkena penyakit gatal atau penyakit kulit lain, apakah ada solusi terhadap permasalahan ini,” tanya Ustad Jimmy.
Selain itu, Pertanyaan Dewi Ningrum Santriwati Ponpes Fatimah Azzahrah juga bertanya
terkait syarat tinggi badan untuk wanita jika ingin mendaftar Polri.
“Kami yang perempuan untuk syarat tinggi badan berapa dan apa saja yang perlu kami siapin,” tanya dewi.
Dirbinmas Polda Kaltara
Mengatakan, syarat tinggi perempuan yakni 160 cm dan untuk laki laki 165 cm.
“Yang perlu disiapkan itu fisik dan mental untuk mengikuti tahapan tes atau seleksi dalam penerimaan anggota Polri. Terkait penyakit, intinya pada saat tes itu harus sudah sembuh penyakitnya dan di jauh – jauh hari sebelum tes untuk segera mengobati penyakit tersebut,” tutupnya.(*)