Debat Perdana Zainal-Ingkong Paparkan Visi Misi  Membangun Kaltara Keberlanjutan

TARAKAN – Debat perdana calon gubernur (Cagub) dan wakil gubernur (Cawagub) Kalimantan Utara (Kaltara)  digelar di Tarakan Art Convention Center (TACC), Rabu (9/10/2024) malam.

Debat perdana ini dipandu Aviani Malik dan Kevin Egan sebagai moderator dengan tema tata kelola pemerintahaan yang baik.

Cagub dan Cawagub Kaltara nomor urut 2, Zainal A Paliwang-Ingkong Ala (ZIAP) kompak mengenakan rompi krem dengan logo merah putih di bagian dada serta peci khas Kalimantan dan Sulawesi..

Di kesempatan tersebut masing-masing Cagub dan Cawagub juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi misi untuk membangun Provinsi Kaltara selama 5 tahun ke depan.

Seperti yang disampaikan Cagub Petahana nomor urut 2, Zainal A Paliwang dalam melaksanakan pemerintahan yang baik tentu harus selaras dengan mensejahterakan masyarakat Bumi Benuanta, julukan Provinsi Kaltara.

Dalam pemaparannya, Zainal didampingi Ingkong Ala menyebut kondisi Kaltara saat ini memiliki garis perbatasan yang panjang dan terdapat potensi kerawanan sehingga membutuhkan sistem pengamanan yang sinergis serta berkelanjutan.

Provinsi Kaltara juga memiliki potensi pengembangan wilayah dan sumber daya alam yang memerlukan sistem tata kelola yang baik dan berkelanjutan. Termasuk memiliki kawasan strategis nasional yang memiliki nilai sosial, ekonomi, ekologi dan pertahanan keamanan.

“Sehingga Kaltara memerlukan kepemimpinan yang kuat, mengayomi dan keadilan,” kata Zainal

Zainal mengungkapkan, Provinsi Kaltara juga memiliki sosial budaya beragam serta kerukunan dalam bermasyarakat yang menjadi modal pembangunan sehingga perlu dikelola dengan baik. Dengan begitu, Kaltara akan memiliki sumber daya mineral, pertanian, peternakan, perikanan, kelautan dan pariwisata sehingga memerlukan pola pemerintahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Dari gambaran tersebut tampak bahwa Kaltara memiliki pondasi transformasi dalam rangka optimalisasi potensi ekonomi, sosial serta sumber kekayaan alam dan lingkungan yang harus diperkokoh dan dikelola secara berkelanjutan,” ungkap Zainal.

Dijelaskannya, visi ZIAP untuk Kaltara 5 tahun ke depan, yakni terwujudnya pondasi transformasi Kaltara yang kokoh sebagai beranda depan NKRI yang maju, makmur dan berkelanjutan. Sedangkan misi dalam mencapai visi tersebut berupa mewujudkan transformasi sosial ekonomi dan tata kelola yang berkolaborasi dan inovatif serta memantapkan supremasi hukum stabilitas dan kepemimpinan daerah.

“Memantapkan ketahanan sosial budaya dan ekologi, memantapkan pembangunan wilayah dan sarana prasarana, serta mewujudkan kesinambungan pembangunan,” jelasnya.

Paslon ZIAP juga membawa isu strategis yang harus diselesaikan. Hal itu dalam rangka mewujudkan visi hilirisasi hasil sumber daya alam, transformasi ekologi hijau dan pengembang energi baru terbarukan, kesejahteraan dan pemerataan pembangunan, peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia, kesetaraan gender, penguatan ketahanan bencana dan adaptasi perubahan iklim dan tata kelola lingkungan hidup, konektivitas dan akselerasi wilayah infrastruktur dalam pemukiman tata kelola perbatasan dan tata kelola pemerintahan.

ZIAP juga memiliki strategi untuk mengatasi hal tersebut berupa transformasi sosial ekonomi daerah, pemantapan supremasi hukum, pemantapan ketahanan sosial budaya ketahanan ekologi, serta pemantapan pembangunan wilayah dan sarana prasarana.

“Tujuan program unggulan ini mempercepat tercapainya kondisi yang diharapkan pada tahun 2029 yaitu pondasi transformasi dalam rangka potensi ekonomi sosial serta sumber kekayaan alam Kaltara yang berkelanjutan,” tutupnya. (Tim)