TANJUNG SELOR – Pembangunan dua proyek strategis nasional (PSN) di Kalimantan Utara (Kaltara) yakni Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Timur, Bulungan. Lalu, pembangunan PLTA di Malinau dan megaproyek PLTA Peso diyakini akan meningkatkan perekonomian di Kaltara.
Namun, keberadaannya belum sepenuhnya dimanfaatkan masyarakat Kaltara termasuk pelaku usaha seperti Koperasi dan UMKM sebagai peluang usaha.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Hanteru Sitorus saat membuka sosialisasi program strategis pengembangan UMKM dan Wirausaha Kementerian Koperasi dan UMKM di Tanjung Selor yang diikuti oleh ratusan pelaku usaha UMKM di Bulungan, Jumat 30 Juni 2023.
“Dukungan pemerintah kepada pelaku usaha di Kaltara ini dapat dilakukan lewat pelatihan dan pendidikan. Salah satunya dengan menggandeng Kementerian Koperasi (kemenkop) dan UKM,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Deddy Sitorus ini menegaskan, pembangunan KIPI atau Kawasan Industri Hijau akan mempekerjakan ratusan tenaga kerja sehingga memiliki peluang ekonomi sangat besar.
“Bayangkan berapa banyak beras dibutuhkan, ikan, sembako, kamar kos dan kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan oleh ratusan ribu pekerja disana (KIPI),” tegas Politisi PDI Perjuangan.
Untuk itu pendidikan dan pelatihan perlu dilakukan sedini mungkin sehingga peluang usaha dapat segera dimanfaatkan.
“Masyarakat Kaltara jangan menjadi penonton melainkan sebagai pelaku usaha. Apalagi, Industri itu akan meningkatkan ekonomi masyarakat Kaltara. Sangat disayangkan jika kita tidak mampu memanfaatkannya, perlu meningkatkan pendidikan dan pelatihan,” kata Deddy Sitorus.
Selain menambah program kementerian, lanjut Deddy, pelaku UMKM pun dapat memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan produk usahanya.
“Selain dukungan kementerian memperbanyak program pelatihan di Kaltara, pelaku UMKM harus mampu membranding jenis usahanya dengan manfaatkan media sosial,” imbuhnya.
Sementara itu, Pengawas Koperasi Disperindagkop dan UKM Kaltara, Mohamad iksan Hadi mengatakan, beberapa produk UKM Kaltara telah dikenal ditingkat nasional hingga manca negara.
“Kerajinan rotan, batik, tas anyaman kita (Kaltara) juga sudah cukup dikenal ditingkat nasional dan digunakan oleh pejabat di kementerian. Tapi masih terkendala dengan pemasaran dan permodalan,” pungkasnya.(*)
Penulis : Victor Ratu